Fri. May 16th, 2025

Kemendikbud Luncurkan Kurikulum Merdeka Versi Terbaru

Kemendikbud Luncurkan Kurikulum Merdeka Versi Terbaru, Fokus pada Pembelajaran Kontekstual dan Fleksibel

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka versi terbaru pada pertengahan April 2025. Kurikulum ini merupakan hasil penyempurnaan dari versi sebelumnya yang telah diimplementasikan secara bertahap sejak 2022. Peluncuran ini menandai langkah lanjut pemerintah dalam mereformasi sistem pendidikan nasional menuju model yang lebih fleksibel, relevan, dan berpusat pada peserta didik.

Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, dalam pidato peluncuran menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka versi terbaru hadir untuk menjawab tantangan zaman serta kebutuhan siswa di era digital dan global. “Kurikulum ini bukan sekadar dokumen pelajaran, melainkan panduan hidup untuk membentuk generasi yang kreatif, adaptif, dan berpikir kritis,” ujarnya.

Pembaruan dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka versi terbaru mengusung sejumlah perubahan dan penguatan dari versi sebelumnya, antara lain:

  1. Pendekatan Kontekstual dan Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Pembelajaran diarahkan agar lebih terhubung dengan realitas kehidupan siswa. Mata pelajaran dirancang untuk mendorong kolaborasi, pemecahan masalah, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata.

  2. Struktur Mata Pelajaran yang Lebih Fleksibel: Sekolah diberikan ruang lebih luas untuk menyusun kurikulum sesuai konteks dan kebutuhan lokal. Tidak ada lagi pemaksaan materi yang seragam di seluruh Indonesia.

  3. Penguatan Literasi dan Numerasi: Fokus utama tetap pada penguasaan literasi dan numerasi dasar, namun kini diperluas dengan integrasi keterampilan digital, kewirausahaan, dan pendidikan karakter.

  4. Evaluasi Otentik: Penilaian kini berbasis proses dan produk pembelajaran nyata, bukan hanya ujian tertulis. Portofolio siswa menjadi alat utama dalam menilai kemajuan belajar.

  5. Platform Teknologi Terintegrasi: Kurikulum ini didukung oleh platform digital “Merdeka Mengajar” versi terbaru yang memuat materi ajar, pelatihan guru, serta alat bantu asesmen.

Respons Guru dan Sekolah

Banyak guru menyambut baik peluncuran ini. Siti Rahma, guru SMP di Bandung, menyatakan bahwa pembaruan ini membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna. “Anak-anak jadi lebih aktif dan semangat belajar karena mereka merasa pelajaran berkaitan dengan kehidupan mereka,” ungkapnya.

Namun, ada pula catatan dari beberapa pihak terkait kesiapan infrastruktur dan SDM. Di sejumlah daerah, keterbatasan akses internet dan perangkat masih menjadi tantangan. Pemerintah menjawab kekhawatiran ini dengan menjanjikan distribusi bantuan teknologi dan pelatihan intensif untuk guru di seluruh wilayah Indonesia.

Harapan ke Depan

Dengan peluncuran Kurikulum Merdeka versi terbaru, Kemendikbudristek berharap dapat mempercepat transformasi pendidikan yang lebih inklusif dan relevan. Kurikulum ini diharapkan menjadi fondasi bagi lahirnya generasi pelajar Pancasila yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, kepedulian sosial, dan jiwa kewarganegaraan yang tinggi.

“Ini bukan perubahan sesaat, tapi lompatan besar menuju masa depan pendidikan Indonesia,” tutup Nadiem.

By admin

Related Post